Lontong Kupang Kuliner Khas Mana?
- Lakunyah
- Nov 20, 2019
- 2 min read
Makanan Bisa Juga Krisis Identitas~

Kuliner Jawa Timur, khususnya Surabaya dan sekitarnya terkenal akan hasil lautnya. Letak geografis tepat di pinggir pantai sehingga mudah untuk mendapatkan sumber makanan seperti ikan, udang, kerang dan lain sebagainya. Bahan makanan tersebut merupakan bahan yang cepat basi, agar lebih awet perlu untuk mengolahnya menjadi beragam produk. Seperti petis, terasi, teknik pengasapan pun dikreasikan jadi makanan dengan dasar bahan tersebut.
Salah satunya Lontong Kupang, racikan khas Surabaya ini khas terdapat pada kerang Kupangnya. Jenis kerang ini cukup sulit untuk ditemukan di luar daerah Surabaya dan sekitarnya. Luasnya pesisir membuat kerang ini banyak berkumpul dan mudah didapat di daerah tersebut.
Kuliner ini disajikan dengan mengkombinasikan rebusan kerang Kupang, lontong, lentho dan petis. Lentho disini berbeda dengan lentho yang banyak kita dapati di semangkuk soto. Rasa dan teksturnya lebih mirip bakso goreng tinimbang lentho singkong biasanya.
Peran utama makanan ini terletak pada kuah kerangnya yang dicampur petis. Kombinasinya sarat akan aroma amis juga jejak rasa ketanah-tanahan (earthy). Lebih nikmat diberi sambal dan kucuran jeruk untuk menyeimbangkan rasa eneg-nya. Secara keseluruhan, bisa dibilang rasanya cukup sulit untuk didefinisikan. Sesulit identitas nama makanan ini.
Selain rasanya yang menggugah iman, yang perlu dipertanyakan lebih jauh adalah identitas aslinya. Pasalnya, nama kerang dengan daerah asalnya berbeda jauh alias memiliki standar ganda. Awalnya saya pikir diberi nama Kupang karena merujuk warna kuahnya (maaf rasis) hitam dari petis. Ternyata merujuk ke nama kerangnya. Nah, konon cerita warga lokal penemu kerang ini adalah perantau dari Kupang yang sedang iseng "mancing" di pesisir Surabaya. Alkisah sedang asyik mengincar kerang, tiba-tiba dari kejauhan ada seorang nelayan lokal mendekat. Jaraknya hanya sekitar 5 meter, kemudian si nelayan memanggil pria dari Kupang tersebut, "He kon meh lapo ha?" Seketika dia menoleh sembari melempar senyum renyah dan menggenggam kerang di tangan kanannya. Sejak hari itu mereka sepakat untuk menyebutnya kerang Kupang.
Lontong Kupang menu dari Warung Makan “Bu Ida”
Kawasan Stadion Kridosono, Yogyakarta
Rp 18.000 per porsi

Comments